Gapura pada teras kedua sudah rusak. Di kanan dan kiri gapura yang
biasanya terdapat patung penjaga pintu atau dwarapala, didapati pula,
namun dalam keadaan rusak dan sudah tidak jelas bentuknya lagi. Gapura
sudah tidak beratap dan pada teras ini tidak dijumpai banyak
patung-patung. Namun pada gapura ini terdapat sebuah candrasangkala pula dalam bahasa Jawa yang berbunyi gajah wiku anahut buntut.
Artinya dalam bahasa Indonesia adalah “Gajah pendeta menggigit ekor”.
Kata-kata ini memiliki makna 8, 7, 3, dan 1. Jika dibalik maka
didapatkan tahun 1378 Saka atau tahun 1456 Masehi. Jadi jika bilangan ini benar, maka ada selisih hampir duapuluh tahun dengan gapura di teras pertama!
0 komentar:
Posting Komentar